1. Gerak benda pada bidang
miring
Gambar dibawah ini menunjukan sebuah benda yang
bermassa m diletakkan pada bidang miring licin yang membentuk sudut terhadap bidang horizontal. Jika diambil sumbu X
sejajar bidang miring dan sumbu Y tegak lurus dengan bidang miring,
maka komponen-komponen gaya beratnya dapat diberikan sebagai berikut:
Komponen gaya berat pada sumbu X adalah
Wx = mg sin
Komponen gaya berat pada sumbu Y adalah
Wy = mg cos
Gaya-gaya yang bekerja pada sumbu Y
adalah sebagai berikut.
ΣFy
= N - Wy
atau
ΣFy=
N – mg cos
Karena benda tidak bergerak pada sumbu
Y, maka ΣFy= 0 atau N = mg cos
Gaya-gaya yang bekerja pada sumbu X
adalah sebagai berikut.
ΣFx
= mg sin
Karena benda bergerak pada sumbu X (gaya yang menyebabkan benda bergerak
adalah gaya yang sejajar dengan bidang miring), maka percepatan yang dialami
oleh benda adalah sebagai berikut:
ΣFx
= m.a
mg
sin = m.a
atau
a
= g sin
2. Gerak benda yang dihubungkan dengan katroL
Misalnya
dua buah benda ma dan mb dihubungkan dengan
seutas tali melalui sebuah katrol licin (tali dianggap tidak bermassa). Jika ma
> mb, maka ma akan bergerak ke bawah
(positif) dan mb bergerak ke atas (negatif) dengan percepatan
sama. Untuk menentukan besarnya percepatan dan tegangan tali pada benda, Anda
dapat lakukan dengan meninjau gaya-gaya yang bekerja pada masing-masing benda.
Tinjau benda ma :
ΣFa
= ma . a
ma
. g – T = ma . a ↔
T = ma . g – ma . a
Tinjau benda mb :
ΣFb
= mb . a
T
– mb . g = mb . a ↔
T = mb . g + mb . a
Karena Anda anggap tali tidak bermassa
dan katrol licin, maka gesekan antara katrol dan tali juga diabaikan. Sehingga
tegangan tali di manapun adalah sama. Oleh karena itu, dari persamaan-persamaan
di atas Anda dapatkan persamaan sebagai berikut:
ma
. g – ma . a = mb . g + mb . a
ma
. g – mb . g = ma . a + mb . a
(ma
– mb) g = (ma + mb) a
3. Gaya tekan kaki pada lantai lift
Suatu hal aneh terjadi saat bobot seseorang
yang sedang menaiki lift ditimbang. Bobot orang tersebut ternyata berbeda
ketika lift diam, bergerak turun, dan bergerak naik. Bagaimana hal tersebut
dapat terjadi? Menurut hukum-hukum Newton, hal tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut.
Pada lift diam atau bergerak dengan
kecepatan tetap, maka percepatannya nol. Oleh karena itu, berlaku keseimbangan
gaya (hukum I Newton).
ΣFy
= 0
N
– mg = 0
Karena mg = w, maka N = w
Jadi, gaya tekan kaki pada saat lift
diam atau bergerak dengan kecepatan tetap adalah sama dengan gaya berat orang
tersebut.
Jika lift bergerak ke atas dengan
percepatan, maka besarnya gaya tekan kaki pada lantai lift dapat ditentukan
sebagai berikut.
ΣFy
= m . a
N
– mg = m . a
N
= mg + m . a
Sebagai acuan pada gerak lift naik,
gaya – gaya yang searah dengan arah
gerak lift diberi tanda positif dan yang berlawanan di beri tanda negatif.
Berdasarkan penalaran yang sama
seperti saat lift bergerak ke atas, maka untuk lift yang bergerak ke bawah Anda
dapatkan persamaan sebagai berikut.
ΣFy
= m . a
mg
– N = m . a
N = mg – m . a